Presiden Dorong Penguatan Integrasi Ekonomi dan Stabilitas Keamanan ASEAN – Australia

Presiden Dorong Penguatan Integrasi Ekonomi dan Stabilitas Keamanan ASEAN – Australia

KLIKEMONEY.COM | didampingi Seskab Pramono Anung dan Menlu Retno Marsudi mengikuti KTT -Australia secara virtual dari Istana Kepresidenan , Sabtu (14/11).

Presiden Joko Widodo mengangkat dua isu utama saat menghadiri secara virtual KTT dua tahunan ke-2 -Australia. Isu pertama ialah memperkuat upaya integrasi kedua pihak.

Untuk diketahui, hari Minggu yang akan datang, Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) akan ditandatangani. Menurut Presiden, implementasi RCEP nantinya akan membutuhkan komitmen yang besar dari semua pihak.

“Saya yakin RCEP ini akan menjadi katalis pemulihan di kawasan bahkan dunia,” kata Presiden dari Istana Kepresidenan , Sabtu (14/11).

Selain itu, juga memandang -Australia perlu memperkuat komitmen untuk meningkatkan perjanjian perdagangan bebas –Australia–Selandia Baru melalui peningkatan kelancaran lalu-lintas barang, penguatan rantai pasokan global dengan memanfaatkan sebagai basis produksi yang kompetitif, pengembangan kerja sama industri 4.0 dan digital, serta peningkatan interaksi antara pelaku usaha dan Australia.

Kedua, mendorong terciptanya stabilitas dan keamanan di kawasan. Menurutnya, stabilitas dan keamanan kawasan adalah fondasi bagi upaya pemulihan pascapandemi.

“Penghormatan terhadap hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982, adalah kunci. Pesan ini perlu terus kita gaungkan ke dunia,” ungkapnya.

Selain itu, Presiden memandang bahwa implementasi program secara konkret dalam kerangka Outlook on the Indo-Pacific sangatlah krusial sehingga memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat di kawasan.

“Di masa sulit ini, kerja sama adalah satu-satunya jalan yang harus kita tempuh. Saya yakin kemitraan dan Australia dapat menjadi penyangga utama paradigma kerja sama dan kolaborasi bagi stabilitas, perdamaian, dan kesejahteraan di kawasan,” tandasnya.

Dalam KTT ini Presiden didampingi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Chat Admin